PesonaRamadan2018: 8 Alasan Seru Kenapa Harus Datang ke Kawasan Wisata Ziarah Wong Sagati, Kabupaten Lebak


Dari sekian banyak tempat wisata ziarah di Provinsi Banten, Kabupaten Lebak kebagian sekitar 38 destinasi, setidaknya itu yang telah terdata menurut Komunitas Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Kabupaten Lebak. Dari 38 itu, yang paling terkenal dan masuk daftar Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Lebak ada dua, Wisata Ziarah Wong Sagati dan Ziarah Cokel.

Beberapa hari lalu, saya berkesempatan datang ke salah satunya, yakni ke Wong Sagati. Tempat ziarah ini terletak di Sajira Timur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Lokasi makamnya, menurut saya luar biasa dan berpotensi jadi tempat wisata keren, lantaran berada di bantaran Sungai Ciberang yang pinggirnya punya area mirip pantai.

Saat menginjakan kaki pertama kali di sana, saya langsung merasa takjub, ini bukan tempat ziarah biasa, tapi kombinasi antara wisata alam dan religi. Mangkanya pantas banget direkomendasikan dan mengajak kalian semua untuk datang ke sini. Kenapa? Yuk kita simak, satu persatu.

1. Lokasi Strategis, Berada di dekat Perbatasan Banten dan Jawa Barat


Kecamatan Sajira punya keuntungan geografis karena terletak di antara Provinsi Banten dan Jawa Barat yang dihubungkan oleh Jalan Nasional. Karena itu Wisata Ziarah Wongsagati sangat gampang diakses. Dari Rangkasbitung hanya berjarak kurang lebih 1 jam dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Sementara dari Bogor kota juga demikian tidak lebih dari dua jam. Kondisi jalannya juga sudah mulus.

2. Dituakan di Antara Makam Kramat di Banten


Salah satu kuncen di Makam Wongsagati, H Dulatif, mengatakan, jika lokasi makam ini, kerap menjadi tujuan utama ketika wisatawan akan tour ziarah di Banten. "Wongsagati sudah sejak lama dituakan dari segi usia makam, mangkanya selalu menjadi tujuan pertama ketika berniat tour ziarah ke seluruh Banten," kata dia saat saya temui beberapa waktu lalu.

3. Tidak Mengenal Musim Ziarah

Jika di makam Cokel, wisatawan yang ziarah hanya membludak pada Bulan Muharam saja, maka makam Wong Sagati selalu penuh setiap saat, apalagi akhir pekan. Ya, ini terjadi karena makam Wong Sagati tidak menjadi tujuan ziarah musiman, semua bulan selalu ramai, pun demikian saat memasuki dan selama Ramadhan.

4. Punya Sejarah Islam yang Kuat

Berdasarkan ulasan dari berbagai sumber, dan diperkuat oleh H Dulatif, Wong Sagati merupakan salah satu Prabu dari Kerajaan Padjajaran dan masih berkaitan erat dengan Prabu Siliwangi dan Prabu Kian Santang.

Oleh Masyarakat Lebak, khususnya Sajira, Wong Sagati sangat dikenal sebagai tokoh penyebar islam paling populer di Sajira.

5. Tidak Hanya Satu Makam, Tapi Ada Ribuan


Di Kawasan Makam Karomah Prabu Daleum Wong Sagati tidak hanya satu makam yang menjadi tempat ziarah tapi ada ribuan. Yang paling tersohor selain Wong Sagati adalah Makam Prabu Dalem Hadi dan Makam Syekh Ahmad. Ketiga makam ini lokasinya berdekatan hanya berjarak sekitar 100 meter saja.

Selain ketiganya, masih ada ribuan kuburan keramat lain, namun sayangnya hingga saat ini, menurut H Dulatif, belum teridentifikasi. Tapi yang pasti usianya sudah mencapai ratusan tahun. Konon, sebagian besar adalah makam prajurit kedua prabu yang gugur saat perang terjadi di kawasan Sajira dan Cipanas.

6. Festival Ziarah Akbar yang Tidak Boleh Dilewatkan

Tambahan foto, nyomot dari sini
Kendati wisatawan selalu ramai berziarah ke lokasi ini, puncak keramaian akan terjadi pada saat Ziarah Akbar yang digelar setiap Kamis terkahir bulan Sya'ban. Saat itu ribuan wisatawan akan datang dan memadati areal makam dan membacakan shalawat sepanjang malam.

Pengunjungnya tidak hanya datang dari sekitar Lebak dan Bogor saja, namun juga dari Cirebon, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Lampung.

Selain Ziarah Akbar, juga ada acara Haul Prabu Dalem Wong Sagati yang selalu diadakan setiap Bulan bulan Jumadil Awal. Kemeriahanya tidak kalah seperti saat Ziarah Akbar.

7. Ziarah Sambil Menikmati Pesona Sungai Ciberang



Lokasi Makam Wong Sagati terletak persis di tepi Sungai Ciberang. Ini menjadi daya tarik sendiri mengapa banyak wisatawan yang datang. Tidak hanya untuk berziarah saja, tapi juga piknik sambil menikmati aliran air dan pemandangan Ciberang.

Banyaknya peziarah yang datang, berimbas dengan hidupnya ekonomi dan UKM lokal. Di areal pemakaman, berdiri banyak warung-warung dengan konsep saung untuk istirahat para pengunjung, bahkan persis di depan makam, disediakan balkon dengan tangga menuju sungai langsung untuk pengunjung menikmati pemandangan Sungai Ciberang atau turun ke sungai untuk sekedar mencuci muka atau bahkan mandi.


Saking tersohornya sungai Ciberang di lokasi ini, bahkan ada ungkapan yang menyebut, tidak afdol berziarah ke Wong Sagati jika tidak mandi di Sungai Ciberang.

8. Bertemu Hirung, Bebatuan Unik Tidak jauh dari Makam




Jika mau sedikit menjelajah ke arah barat, ada tempat lain yang menarik, yakni Hirung. Hirung adalah bebatuan cadas dengan lubang-lubang unik di tepi sungai Ciberang. Kendati belum banyak yang tahu lokasi ini, tapi foto-foto hirung telah banyak tersebar di sosial media Instagram karena begitu fotogenic saat dipotret.

Lokasi hirung tidak begitu jauh dari makam, hanya berjarak sekitar 200 meter saja dan bisa ditempuh dengan jalan kaki, mengitari pinggir sungai. Jadi, jangan lewatkan ke Hirung jika sedang berkunjung ke Makam Wong Sagati.


Tepat di atas Hirung juga ada jembatan gantung yang menghubungkan Sajira Timur dan kampung sebelah, lho. Enggak kalah instragamable kalau buat foto-foto.

Bagaimana cara ke Makam Wong Sagati?

Dari Rangkasbitung naik angkutan umum atau kendaraan pribadi ke Pasar Sajira. Tiba di pasar, tanya Makam Wong Sagati, jaraknya hanya sekitar 500 meter dari Pasar/Alun-Alun Sajira.

Dari Bogor dengan angkutan umum atau kendaraan pribadi, ambil jalur ke Jasinga, Cipanas dan Pasar Sajira.

Tempat Wisata di Sekitar Makam Wong Sagati:  

Pemandian Air Panas Cipanas, Leweung Adat Muncang, Curug Kumpai dan Curug Ngebul.

Oh ya, artikel ini saya buat untuk memeriahkan PesonaRamadan2018 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata melalui Generasi Pesona Indonesia atau Genpi. Untuk yang kepo apa itu Genpi, bisa kalian cari tahu di sini ya. 

Salam, Acep Nazmudin

Comments

Popular posts from this blog

Ada Pemakaman Keren Tersembunyi di Ancol, Lho!